Minta DK PBB segera bertindak ke Israel![]()
Jakarta, IDN Times – Indonesia segera melapor ke Dewan Keamanan PBB (DK PBB) di New York, Amerika Serikat (AS) terkait penyerangan Israel terhadap dua personel Pasukan Perdamaian PBB (UNIFIL) asal Indonesia (prajurit TNI). Hal ini disampaikan Deputi Wakil Tetap RI untuk PBB di New York, Hari Prabowo saat rapat DK PBB soal situasi Timur Tengah.
“Hari suram untuk multilateralisme, ketika simbol perdamaian internasional: pasukan helm biru, diserang secara langsung. Israel telah melakukan pelanggaran lagi terhadap Piagam PBB, hukum internasional dan hukum humaniter internasional dengan menyerang langsung UNIFIL,” kata Hari, dalam keterangan PTRI New York yang diterima IDN Times, Jumat (11/10/2024).
“Kami mengutuk keras pelanggaran ini. Kurangnya kompas moral yang nyata dari Israel sangat mengerikan,” tegas Hari.
1. Israel sebar teror di lapangan
Menurut Indonesia, tindakan Israel terhadap UNIFIL merupakan upaya terang-terangan menyebarkan teror di lapangan untuk mengintimidasi misi penjaga perdamaian dan masyarakat internasional.“Kami mengingatkan pasukan Israel dan semua aktor tentang kewajiban mereka untuk memastikan perlindungan penuh terhadap personel UNIFIL dan properti PBB,” ucap Hari.
Baca Juga : Israel Bom Sekolah di Gaza Tengah, 28 Orang Tewas
2. Israel langgar hukum internasional
Serangan itu terjadi di tengah pola pelanggaran Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 yang lebih luas oleh Israel. Ini termasuk serangan berulang ke wilayah Lebanon, yang melanggar kedaulatan dan integritas teritorial Lebanon.
“Pelanggaran hukum internasional yang dilakukan Israel secara terus-menerus tanpa adanya konsekuensi yang berarti, merupakan masalah yang sangat memprihatinkan, merusak kredibilitas tatanan hukum internasional dan merusak kredibilitas Dewan ini sendiri,” tegas Hari.
Sebagaimana dicatat dengan jelas dalam laporan Sekretaris Jenderal PBB tentang pelaksanaan Resolusi tersebut. Dari 21 Februari hingga 20 Juni 2024, 1.551 pelanggaran udara dilakukan oleh IDF, meningkat 110 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023.
3. Indonesia tetap dukung UNIFIL
Sementara itu, sebagai negara penyumbang pasukan terbesar di UNIFIL, Indonesia menyatakan dukungan tegasnya terhadap misi perdamaian PBB tersebut.“Meski mendapat serangan yang keterlaluan, Indonesia tetap berkomitmen kuat untuk bekerja sama dengan PBB, Panglima Pasukan UNIFIL, dan masyarakat internasional guna memastikan keberhasilan misi UNIFIL. Upaya de-eskalasi dan prospek perdamaian abadi di kawasan tersebut bergantung pada kemampuan UNIFIL untuk sepenuhnya melaksanakan mandatnya,” katanya.Indonesia mendesak DK PBB harus bertindak tegas memastikan bahwa UNIFIL dapat melanjutkan pekerjaan pentingnya di Lebanon selatan, menegakkan standar perilaku tertinggi sambil memastikan keselamatan dan keamanan pasukan penjaga perdamaian PBB.
Baca Juga : Kronologi 2 Prajurit TNI UNFIL Ditembak Israel di Lebanon