Dua personel ini mengalami luka ringan![]()
Jakarta, IDN Times – Dua personel Pasukan Penjaga Perdamaian PBB (UNIFIL) yang berasal dari Indonesia terluka akibat serangan Israel ke markas UNIFIL di Lebanon Selatan. Keduanya adalah prajurit TNI bernama Eggy Arifiyanto (Pratu Mar) dan Nofrian Syah Putra (Praka).
Dalam keterangan yang diterima IDN Times, Jumat (11/10/2024), telah terjadi serangan langsung pada Kamis 10 Oktober 2024 pukul 05.05 waktu setempat terhadap bangunan tower pengamatan (OP 14) UNIFIL di Green Hill, Naqoura.
“Pada 08.30 waktu setempat, alarm level 3 menyala dan seluruh personel masuk ke dalam bunker dan pos-pos jaga. Pada 18.00 waktu setempat, Pratu Eggy dan Praka Nofrian melaksanakan Naik Jaga Tower Pengamatan (OP) 14,” sebut keterangan tersebut.
1. Tembakan terdengar pada dini hari
Pada 00.45 waktu setempat, terdengar aktivitas menembak antara militer Israel dan Hizbullah. Ledakan dan suara roket diluncurkan mulai terlihat dan terdengar.“Pada pukul 04.00 waktu setempat, kontak tembak semakin gencar dan tank Merkava Israel terpantau berada di seputaran Green Hill. Kemudian pada 04.55 waktu setempat, ada tembakan Merkava di sekitar Green Hill,” lanjut keterangan itu.Tepat pada 05.00 waktu setempat, personel Jaga Tower Pengamatan melihat adanya laser yang membidik Tower Pengamatan (OP) 14 di mana saat itu ada Pratu Eggy dan Praka Nofrian yang sedang berjaga.Pukul 05.05 waktu setempat, ada laporan bahwa Israel meluncurkan tembakan ke Tower Pengamatan (OP) 14 dan dua personel jaga terkena tembakan. Pukul 05.15 waktu setempat, Pratu Eggy dan Praka Nofrian langsung dievakuasi ke Rumah Sakit UNIFIL HQ.
Baca Juga : Israel Bom Sekolah di Gaza Tengah, 28 Orang Tewas
2. Mengalami luka ringan
Pratu Mar Eggy dilaporkan mengalami luka ringan di kaki kanan dan tangan kiri serta sesak napas. Sementara Praka Nofrian mengalami luka ringan kaki kanan dan sesak napas.
Dua personel TNI ini juga sudah menjalani ronsen dan USG dengan hasil yang normal serta melaksanakan pemeriksaan organ dalam lanjutan.
Meski demikian, telinga kiri Pratu Eggy berdenging, maka akan dilakukan pemeriksaan mendalam.
3. Indonesia minta adanya penyelidikan
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi mendesak dilakukannya penyelidikan atas serangan Israel terhadap Pasukan Perdamaian PBB (UNIFIL) di Lebanon, yang melukai dua prajurit TNI yang sedang bertugas di UNIFIL.“Indonesia tegaskan serangan apapun terhadap peacekeepers adalah pelanggaran berat hukum humaniter internasional dan resolusi DK PBB 1701 sebagai dasar mandat UNIFIL,” kata Retno, dalam keterangannya, hari ini.“Indonesia meminta semua pihak utk menjamin dihormatinya inviolability (tidak dapat dilanggarnya) wilayah PBB dlm segala waktu dan keadaan. Indonesia juga mendesak dilakukannya penyelidikan atas serangan tsb dan pelakunya dimintai pertanggungjawaban,” ucap Retno.
Baca Juga : RI Lapor DK PBB soal Serangan ke UNIFIL: Israel Tak Bermoral!